Tuesday, November 4, 2008

Tabe' Takin Salamat

"Mencintai Mongondow bukan hanya panggilan jiwa, tapi semangat yang mengalir dalam darah, dalam nafas. Kecintaan yang bukan hanya iklas, tulus, tetapi juga penuh cemburu pada siapa saja yang menyia-nyiakan Tanah Totabuan, kekayaan, keindahan dan keteduhannya."

- Katamsi Ginano


Utat komintan, blog ini saya persembahkan untuk kampung halaman tercinta Bolaang Mongondow yang saat ini sedang berkembang pesat dalam banyak hal dan mundur dalam beberapa hal, dan tengah meretas jalan menuju terbentuknya "Provinsi Totabuan". Sekalipun ada kemunduran di sana-sini, saya yakin seluruh masyarakat Bolmong di manapun berada merasa gembira dengan kemajuan yang relatif mengesankan di Bolmong saat ini.

Beragam harapan tentu saja tercurah kepada provinsi masa depan tersebut. Tetapi saya pribadi secara khusus berharap bahwa suatu saat nanti di Bolmong atau di "Provinsi Totabuan" itu minimal berdiri sebuah perguruan tinggi negeri (PTN). PTN ini saya harapkan dapat menjadi center of excellence yang dapat mencetak putra-putri Totabuan dan Indonesia menjadi pemikir, ilmuwan, dan praktisi yang dapat membaktikan keahlian mereka bagi kemajuan Totabuan dan Indonesia.

Sesuai dengan bidang keahlian saya sebagai pendidik, saya sangat berharap dalam PTN itu nanti dapat didirikan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) yang mencetak guru dan akademisi masa depan Totabuan. Dalam FKIP itu nanti, saya berharap pendidikan guru sekolah dasar (PGSD), pendidikan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Bolaang Mongondow, ilmu pengetahuan alam (IPA), dan Matematika dapat menjadi bidang ilmu yang diprioritaskan.

Melalui blog ini saya berharap seluruh jajaran pemerintah legislatif dan eksekutif di Sulawesi Utara, Bolmong Induk, Bolmut, dan Kota Kotamobagu serta seluruh masyarakat di dalamnya, baik yang asli maupun yang bukan asli Bolmong, dapat bekerjasama mempercepat terbentuknya "Provinsi Totabuan" dan selanjutnya PTN di Totabuan. Upaya ini hanya dapat terwujud jika seluruh lapisan masyarakat Totabuan, terutama generasi mudanya, mendukung dengan semangat berkobar.

Tentu saja, dukungan dan semangat itu harus dibarengi dengan keberanian untuk mengawal proses pembentukan provinsi dan PTN ini dari motivasi sempit segelintir orang yang hanya menguntungkan diri dan kelompoknya sendiri, bukan Totabuan secara luas dalam jangka panjang.

Pemerintah dan rakyat Bolmong sudah bekerja keras, tetapi tantangan di masa depan menuntut kita bekerja lebih keras lagi dan tetap dalam jalur yang benar. Prestasi akan menuai pujian, namun penyimpangan sekecil apapun perlu diperbaiki dengan teguran dan bahkan kalau perlu dengan kritik. Kritik setajam apapun demi Totabuan, seperti dalam pernyataan Katamsi Ginano dalam kutipan di bawah judul tulisan ini, adalah bentuk kecintaan kita pada Totabuan. Sebagai pencinta Totabuan yang sejati kita juga sangat pencemburu - cemburu pada mereka yang menyimpangkan cita-cita luhur demi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Totabuan.

Natua pa dega'. Salam tabi bo tanob!

Chairil Anwar Korompot